Demikianlahakhir tafsir surat al-Insyirah. Hanya milik Allah Subhanallahu wa ta'ala lah segala puji dan anugerah. Disalin ulang dari: Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 9, Cetakan ke-sembilan Muharram 1435 H - November 2013 M, Pustaka Ibnu Umar Jakarta. Bagikan ini: Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
Hasil pencarian tentang Tafsir+Ibnu+Katsir yang dimaksud oleh mereka adalah Al Walid Ibnu Mughirah di Mekah, atau Urwah ibnu Mas'ud Ats Tsaqafi Sebagian ahli tafsir ada yang mengatakan bahwa lafal Illaa di sini bermakna Ba'da, yakni sesudah. melihat sebelas bintang, matahari dan bulan, tunduk dan bersujud di hadapanku." 1 Lihat catatan kaki tafsir ingatlah ketika Kami berikan kepada Musa Alkitab yakni kitab Taurat dan pemisah merupakan 'athaf tafsir petunjuk, bila tidak mengetahui jalan yang harus ditempuh dan tersesat1. 1 Lihat catatan kaki pada tafsir mereka, tatkala para utusan Allah datang untuk menyampaikan petunjuk kebenaran. 1 Beberapa pakar tafsir orang-orang yang telah diberi ilmu pengetahuan dari kalangan sahabat Nabi saw. antara lain adalah Ibnu...Masud dan Ibnu Abbas mereka mengatakan kepadanya dengan nada sinis dan mengejek, "Apakah yang "1 1 Lihat catatan kaki tafsir ayat 27, surat al-Mu'minûn. "1. 1 Pada edisi bahasa Arab, tafsir ayat ini hanya berhenti sampai ". . . di akhir malam." Ibnu Abbas mengatakan, "Saya tidak mengetahui tentang apa yang terjadi dengan golongan yang bersikap...Hakim telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa golongan tersebut ikut pula melakukannya dan bahkan takjub "1 1 Lihat catatan kaki tafsir ayat 65 surat al-A'râf. Lihat catatan kaki tafsir surat al-A'râf, ayat 73. kepadamu hai Muhammad ayat-ayat yang jelas atau terang, menjadi 'hal' sebagai sanggahan terhadap ucapan Ibnu Allah, maka sesungguhnya Allah Maha Memberi balasan atas perbuatan mereka 1. 1 Lihat catatan kaki tafsir kepada mereka kecuali dengan susah-payah1. 1 Dua gunung yang mengapit dinding yang disebut dalam tafsir anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu seperti Abdullah ibnu Salam dan pengikut-pengikutnya yang beriman kepada Muhammad, maka sesungguhnya Demikianlah menurut pendapat yang telah dikemukakan oleh Ibnu Abbas tempat tinggal mereka dengan muka tertelungkup, tidak bergerak sedikit pun1. 1 Lihat catatan kaki tafsir Ayat ini diturunkan sewaktu Ibnu Zaba'ri mengatakan, bahwa penyembah Uzair, Al Masih dan para Malaikat Dan ingatlah ketika Isa ibnu Maryam berkata "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah Orang yang dimaksud dalam ayat ini adalah Walid ibnu Mughirah atau lainnya. suatu masalah, yaitu bahwa Nabi saw. pada suatu hari menaiki keledai kendaraannya, lalu ia melewati Ibnu...Ketika melewatinya tiba-tiba keledai yang dinaikinya itu kencing, lalu Ibnu Ubay menutup hidungnya, maka...berkatalah Ibnu Rawwahah kepadanya, "Demi Allah, sungguh bau kencing keledainya jauh lebih wangi daripada Ketika Nabi saw. melakukan salat jenazah atas kematian Ibnu Ubay pemimpin orang-orang munafik, maka ini diturunkan berkenaan dengan segolongan orang-orang Yahudi yang masuk Islam; antara lain; Abdullah ibnu al-Qur'ân menafsirkan ayat yang lain" al-Qur'ân yufassiru ba'dluhu ba'dlan, yang dikenal di kalangan ahli tafsir sesuatu yang telah mati dari alam kuburnya1. 1 Untuk komentar atas ayat ini, lihat catatan kaki tafsir Ibnu Masud mengatakan, bahwa siksaan tambahan itu berupa kelabang-kelabang yang taringnya bagaikan Kata Ibnu Salam, "Sesungguhnya ketika aku melihatnya, maka aku pun segera mengenalnya, sebagaimana aku yang pernah pelakunya mendapat ancaman seperti membunuh, berzina, mencuri dan lain-lain yang menurut Ibnu
Bacaayat Al-Quran, Tafsir, dan Konten Islami Bahasa Indonesia 11 ali imran 12 Al Isra ayat 26-27 13 Nomor surat 14 AL maidah ayat 48 15 al hijr 22 16 dalil+kitab+taurat 17 Ali imran 159 18 YUNUS 19 Tafsir ibnu katsir qs almaidah ayat 48 20 dalil+kitab+Al quran 21 sabar 22 al imran 23 ibrahim 7 24 Surat+al ikhlas 25 unta 26 Ikhlas 27 surat Tafsir Ibnu Katsir LengkapTafsir Ibnu Katsir Surah Al-Qur’an Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Fatihah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Baqarah Lengkap Tafsir Ibnu Katsir Surah Ali Imraan Lengkap Tafsir Ibnu Katsir Surah An-Nisaa’ Lengkap Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Maa-idah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-An’am 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-A’raaf 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Anfaal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 Tafsir Ibnu Katsir Surah At-Taubah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 Tafsir Ibnu Katsir Surah Yunus 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 Tafsir Ibnu Katsir Surah Huud 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 Tafsir Ibnu Katsir Surah Yusuf 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 Tafsir Ibnu Katsir Surah Ar-Ra’d 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 Tafsir Ibnu Katsir Surah Ibrahim 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Hijr 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Tafsir Ibnu Katsir Surah An-Nahl 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Israa’ 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Kahfi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 Tafsir Ibnu Katsir Surah Maryam 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Tafsir Ibnu Katsir Surah Thaahaa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Anbiyaa’ 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Hajj 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Mu’minuun 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Tafsir Ibnu Katsir Surah An-Nuur 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Furqaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Tafsir Ibnu Katsir Surah Asy-Syu’araa’ 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Tafsir Ibnu Katsir Surah An-Naml 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Qashash 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Ankabuut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Tafsir Ibnu Katsir Surah Ar-Ruum 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Tafsir Ibnu Katsir Surah Luqman 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tafsir Ibnu Katsir Surah As-Sajdah 1 2 3 4 5 6 Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Ahzab 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Tafsir Ibnu Katsir Surah Saba’ 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Tafsir Ibnu Katsir Surah Faathir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Tafsir Ibnu Katsir Surah Yaasiin 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Tafsir Ibnu Katsir Surah Ash-Shaaffaat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Tafsir Ibnu Katsir Surah Shaad 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Tafsir Ibnu Katsir Surah Az-Zumar 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Mu’min 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Tafsir Ibnu Katsir Surah Fushshilat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Tafsir Ibnu Katsir Surah Asy-Syuura 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Tafsir Ibnu Katsir Surah Az-Zukhruf 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Tafsir Ibnu Katsir Surah Ad-Dukhan 1 2 3 4 5 6 7 Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-jaatsiyah 1 2 3 4 5 6 Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Ahqaaf 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Tafsir Ibnu Katsir Surah Muhammad 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Fath 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Hujuraat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tafsir Ibnu Katsir Surah Qaaf 1 2 3 4 5 6 7 8 Tafsir Ibnu Katsir Surah Adz-Dzaariyaat 1 2 3 4 5 6 Tafsir Ibnu Katsir Surah Ath-Thuur 1 2 3 4 5 Tafsir Ibnu Katsir Surah An-Najm 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Qamar 1 2 3 4 5 6 7 Tafsir Ibnu Katsir Surah Ar-Rahmaan 1 2 3 4 5 6 7 8 Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Waaqi’ah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Hadid 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Mujaadilah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Hasyr 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Mumtahanah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tafsir Ibnu Katsir Surah Ash-Shaff 1 2 3 4 Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Jumu’ah 1 2 3 4 5 Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Munaafiquun 1 2 3 Tafsir Ibnu Katsir Surah At-Taghaabun 1 2 3 Tafsir Ibnu Katsir Surah Ath-Thaalaq 1 2 3 4 5 6 Tafsir Ibnu Katsir Surah At-Tahriim 1 2 3 Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Mulk 1 2 3 4 5 Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Qalam 1 2 3 4 5 6 Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Haaqqah 1 2 3 4 Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Ma’aarij 1 2 3 4 5 Tafsir Ibnu Katsir Surah Nuh 1 2 3 4 Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Jin 1 2 3 4 Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Muzzammil 1 2 3 4 Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Muddatstsir 1 2 3 4 Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Qiyamah 1 2 3 4 Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Insaan 1 2 3 4 Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Mursalaat 1 2 3 Tafsir Ibnu Katsir Surah An-Naba’ 1 2 3 Tafsir Ibnu Katsir Surah An-Naazi’aat 1 2 3 Tafsir Ibnu Katsir Surah Abasa 1 2 3 Tafsir Ibnu Katsir Surah At-Takwiir 1 2 3 Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Infithaar Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Muthaffifiin 1 2 3 Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Insyiqaaq 1 2 Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Buruuj 1 2 3 Tafsir Ibnu Katsir Surah Ath-Thaariq Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-A’laa Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Ghaasyiyah 1 2 Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Fajr 1 2 3 Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Balad 1 2 Tafsir Ibnu Katsir Surah Asy-Syams Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Lail Tafsir Ibnu Katsir Surah Adl-Dluhaa Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Insyirah Tafsir Ibnu Katsir Surah At-Tiin Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Alaq 1 2 Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Qadr Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Bayyinah Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Zalzalah Tafsir Ibnu Katsir Surah Al’Aadiyaat Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Qaari’ah Tafsir Ibnu Katsir Surah At-Takaatsur Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Ashr Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Humazah Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Fiil 1 2 3 Tafsir Ibnu Katsir Surah Quraisy Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Maa’uun 1 2 Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Kautsar Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Kaafiruun Tafsir Ibnu Katsir Surah An-Nashr Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Lahab Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Ikhlash 1 2 Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Falaq 1 2 Tafsir Ibnu Katsir Surah An-Naas 1 2 & PenerbitMaktabah Adhwa' Al-Manar. Tafsir Al-Qur'an Al-'Azhim. Cetakan pertama, tahun 1431 H. Ibnu Katsir. Penerbit Dar Ibnul Jauzi. Tafsir As-Sa'di (Taisir Al-Karim Ar-Rahman). Cetakan kedua, tahun 1433 H. Syaikh 'Abdurrahman bin Nashir As-Sa'di. Penerbit Muassasah Ar-Risalah. Tafsir Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah. Cetakan pertama tafsir ibnu katsir via yang tidak tahu Ibnu Katsir? Ibnu Katsir merupakan penulis tafsir Qur'an yang terkenal yang bernama Tafsir Ibnu Katsir. Ismail bin Katsir adalah seorang pemikir dan ulama Muslim. Namanya lebih dikenal sebagai Ibnu Katsir. Beliau lahir pada tahun 1301 M di Busra, Suriah dan wafat pada tahun 1372 M di Damaskus, Ibnu Katsir merupakan kitab paling penting yang ditulis dalam masalah tafsir al-Qur’an al-Azim, paling banyak diterima dan tersebar di tengah umat kini, tafsir Ibnu Katsir Alquran al-Karim sebanyak 10 jilid ini masih menjadi bahan rujukan dalam dunia ini, kami akan menyampaikan tentang tafsir Ibnu Katsir surat Al-Maidah ayat 8. Berikut Juga Mengambil Makna Tersembunyi Tafsir Surah Ad Duha agar Kita Selalu BersyukurAsbabun Nuzul Surat Al-Maidah Ayat 8 Hukum Keadilan dan Kebenaran Tafsir Ibnu Katsirilustrasi al maidah ayat 8 via budiman, seiring do'a semoga Rahmat serta bimbinganNya selalu menyertai kita dalam segala aktivitas di dunia ini, untuk semata menghambakan diri yang memerintahkan kepada orang mukmin agar melaksanakan amal dan pekejaan mereka dengan cermat, jujur dan bijaksana serta penuh keikhlasan semata karena Allah. Baik amalan yang berkaitan dengan urusan agama, maupun urusan pekerjaan yang berkait dengan keduniawian. Karena hanya dengan jalan tersebut mereka bisa sukses dan memperoleh hasil atau balasan yang mereka Al-Maidah ayat 8 berkaitan dengan persaksian dalam hukum, mereka harus adil menempatkannya apa yang memandang siapa orangya sekalipun di hatimu ada kebencian dengan suatu kaum sehingga mendorong kamu tidak berlaku الَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُونُوا۟ قَوّٰمِينَ لِلَّـهِ شُهَدَآءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَـَٔانُ قَوْمٍ عَلَىٰٓ أَلَّا تَعْدِلُوا۟ ۚ اعْدِلُوا۟ هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا۟ اللَّـهَ ۚ إِنَّ اللَّـهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ ﴿المائدة٨ "Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan kebenaran karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adil itu, lebih dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan". QS, Al-Maidah ayat 8Sebab turunnya ayat tersebut, berkenaan dengan diri Usman bin Thalhah bin Abu Thalhah ketika terjadi peristiwa Fathu Makkah Penaklukan Makkah. Nama asli Abu Thalhah ayah Usman ini ialah Abdullah bin Abdul Uzza bin Usman Abdid Daar bin Qusyai bin Kilab al-Quraisy merupakan juru kunci hajib yang mulia. Menurut Ibnu Katsir, sebab turun ayat ini adalah ketika Rasullah saw. Meminta kunci Ka'bah darinya Usman sewaktu penaklukan Mekkah lalu menyerahkannya kembali kepadanya. Dan kisah selanjutnya Ali bin Abu Thalib juga memohon kepada Nabi saw. agar kunci diserakan kepadanya. Namun Nabi saw. menyerahkan kepada Usman bin Thalhah bin Abu pula Ibnu Marduwaih meriwayatkan dari jalan Thoriq Al-Kalabi dari Abu Sholih dari Ibnu Abbas, ketika terjadi Fathu Mekkah Rasulullah saw. Memanggil Usman bin Thalhah bin abi Thalhah untuk menyerahkan kunci Ka'bah. Ketika Usman bin Thalhah hendak menyerahkan kunci tersebut, Abbas berdiri kemudian berkata kepada Rasul agar menyerahkan kunci itu kepada Ali bin Abi perkataan Abbas tersebut, Usman bin Thalhah urung menyerahkan kunci tersebut kepada Rasullah saw. Lantas Rasulullah meninta kembali kepada Usman ketika Usman hendak menyerahkannya. Abbas kembali berdiri dan berkata seperti perkataan semula. Usman-pun urung menyerahkan kunci tersebut. Kejadian ini berulang sampai tiga saw. bersabda "Hai Usman, jika kamu beriman kepada Allah dan hari akhir, serahkanlah kunci itu kepadaku". Mendengar Rasulullah berkata demikian, Usman pun menyerahkan kunci tersebut. Setelah Rasulullah menerima kunci tersebut, Rasul masuk ke dalam Ka'bah dan melihat gambar Nabi Ibrahim. Rasulullah meninta air dan membersihkan gambar tersebut. Setelah itu beliau melakukan thawaf, namun baru sekitar stau atau dua putaran malaikat Jibril turun dan menyampaikan ayat tersebut."QS, Al-Maidah ayat 8.يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُونُوا۟ قَوّٰمِينَ لِلَّـهِMaksudnya adalah jadilah kalian sebagai penegak kebenaran karena Allah Swt. Bukan karena manusia atau mencari popularitas. Dan jadilah kalian "menjadi saksi dengan adil" maksudnya secara adil dan bukan secara tegakkanlah kebenaran, keadilan itu terhadap orang lain meskipun kamu adalah dengan menyuruh mereka melakukan yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar, dalam rangka mencari ridha Allah Swt.ilustrasi keadilan via ashohihain telah ditegaskan dari Nu'man bin Basyir "Ayahku pernah memberiku suatu pemberian, lalu Ibuku Amrah binti Rawhah, berkata "aku tidak rela sehingga engkau mempersaksikan pemberian itu kepada Rasullah saw. Kemudian ia ayahku mendatangi Rasullah saw. dan meminta beliau menjadi saksi atas sedekahku itu. maka beliaupun bersabda " Apakah setiap anakmu engkau beri hadiah seperti itu juga? "tidak" jawabnya, maka Rasullah saw. bersabda "Sesungguhnya aku tidak mau bersaksi atas suatu ketidakadilan". Kemudian ayahku pulang dan menarik kembali pemberian بِالْقِسْطِAsy-syahadah kesaksian disini yang dimaksud meyatakan kebenaran kepada Hakim, supaya diputuskan hukum berdasarkan kebenaran itu. Atau hakim itulah yang menyatakan kebenaran dengan memutuskan atau mengakuinya bagi yang melakukan dasarnya ialah berlaku adil tampa berat sebelah, baik terhadap orang yang disaksikan maupun peristiwa yang disaksikan, tak boleh berat sebelah, baik karena kerabat, harta ataupun pangkat, dan tak boleh meninggalkan keadilan, dikarenakan kefakiran atau keadilan adalah neraca kebenaran. Sebab manakala terjadi ketidakadilan pada suatu umat, apaun sebabnya, maka akan lenyap kepercayaan umum, dan tersebarlah berbagai macam kerusakan dan terpecah belahlah segala hubungan dalam lama Allah Swt. pasti akan menimpakan atas umat itu, termasuk beberapa hamba-Nya yang paling dekat kepada keadilan sekalipun, tetapi tetap ikut merasakan bencana dan hukuman Tuhan. Dan begitulah Sunattullah, baik terhadap bangsa-bangsa sekarang maupun bangsa bangsa terdahulu. Tetapi manusia rupanya tak mau mengerti. وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَـَٔانُ قَوْمٍ عَلَىٰٓ أَلَّا تَعْدِلُوDan janganlah permusuhan dan kebencian kamu terhadap suatu kaum mendorongmu untuk bersikap tidak adil terhadap mereka. Jadi terhadap merekapun, kaum yang kamu benci sekali-pun, harus tetap memberikan kesaksian sesuatu hak yang patut mereka terima apabila mereka memang patut menerimanya. Dan putuskanlan mereka dengan kebenaran/ orang mukmin pasti mengutamakan keadilan daripada berlaku aniaya dan berat sebelah. Keadilan harus ditempatkan di atas hawa nafsu dan kepentingan-kepentingan pribadi, golongan, dan di atas rasa cinta dan permusuhan, apapun هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىKalimat ini merupakan penguat dari kalimat sebelumnya, karena sangat pentingnya soal keadilan untuk diperhatikan. Karena keadilan itulah yang lebih dekat kepada taqwa, dan terhindar dari murka-Nya. Adalah termasuk dalam katagori fi'lut tafdhil, yaitu pada kedudukan di tempat yang tidak ada perbandingannya seperti yang ada dalam firman Allah Swt berikut أَصْحٰبُ الْجَنَّةِ يَوْمَئِذٍ خَيْرٌ مُّسْتَقَرًّا وَأَحْسَنُ مَقِيلًا ﴿الفرقان٢٤"Para penghuni surga pada hari itu paling baik tempat tinggalnya dan paling indah tempat istirahatnya". QS Al-Furqaan 24Baca Juga Kandungan Doa Dalam Surah Al Insyirah, yang Jauh Jadi Dekat, yang Sulit Jadi MudahDemikian tafsir Ibnu Katsir Surat Al-Maidah Ayat 8. Ayat tersebut memiliki makna yang berat untuk suatu penjelasan di atas bermanfaat dan meningkatkan keimanan kita. islam

PENGAJIANRUTIN PAGI BA'DA SHUBUH DI MASJID NURUL ANWAR BCF SIDOARJO.HARI SATU, TGL 6 AGUSTUS 2022.

Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Insyirah Kelapangan Surah Makkiyyah; Surah ke 94 8 ayat “1. Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?, 2. dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu, 3. yang memberatkan punggungmu? 4. dan Kami tinggikan bagimu sebutan namamu, 5. karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, 6. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. 7. Maka apabila kamu telah selesai dari sesuatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, 8. dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.” al-Insyirah 1-8 Firman Allah a lam nasyrah laka shadraka “Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?” maksudnya, Kami telah menerangi dadamu, yaitu dengan cahaya Kami. Dan Kami jadikan dadamu lapang, lebar, dan luas. Yang demikian itu seperti firman-Nya famay yuridillaaHu ay yaHdiyaHu yasyrah shadraHuu lil islaami “Barangsiapa yang Allah berkehendak untuk memberi petunjuk kepadanya, maka Dia akan melapangkan dadanya untuk Islam.” al-An’am 125 dan sebagaimana Allah telah melapangkan dada beliau, maka Diapun menjadikan syariat-Nya demikian lapang dan luas, penuh toleransi dan kemudahan, tidak mengandung kesulitan, benban dan kesempitan. Firman Allah wawadla’naa angka wizraka “Dan Kami telah menghilangkan darimu bebanmu.” Mempunyai pengertian liyaghfiralakallaaHu maa taqaddama min dzambika wamaa ta-akhkhara “Supaya Allah member ampunan kepadamu akan dosa yang telah engkau perbuat dulu dan yang akan dating.”al-Fath 2 Alladzii angqadla dzaHraka “yang memberatkan punggungmu.” kala “al-inqaadu” disini berarti suara. Dan lebih dari satu ulama salaf yang mengenai firman-Nya, Alladzii angqadla dzaHraka “yang memberatkan punggungmu.” mengatakan “Yakni bebannya telah memberatkanmu.” Firman Allah wa rafa’naa laka dzikraka “Dan Kami tinggikan bagimu sebutan [nama]mu.” Mujahid mengatakan, “Aku tidak disebut melainkan disebutkan bersamaku kesaksian bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah Rasulullah.” Qatadah mengatakan “Allah meninggikan sebutan beliau di dunia dan di akhirat. Tidak ada seorang khatib, orang yang mengucapkan syahadat, dan juga orang yang mengerjakan shalat, melainkan menyebutkan kesaksian asyHadu allaa ilaaHa illaallaaHu wa asyHadu anna muhammadar rasuulullaH Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak untuk diibadahi dengan benar selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.” Ibnu Katsir menyebutkan sejumlah baik syair Hasan bin Tsabit “Dipancarkan pada penutup kenabian, dari Allah berupa cahaya yang kemilau lagi disaksikan Ilah telah menggabungkan nama Nabi pada Nama-Nya, Dimana pada kumandang kelima mu-adzin menyebutkan syaHadat. Dan diambil nama dari Nama-Nya untuk mengagungkannya. Demikian Pemilik Arsy sangat terpuji, dan inilah Muhammad. Firman Allah Ta’ala fa inna ma’al usri yusran, inna ma’al usri yusran “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” Allah memberitahukan bahwa bersama kesulitan itu terdapat kemudahan. Kemudian Dia mempertegas berita tersebut. Ibnu Jarir meriwayatkan dari al-Hasaan, dia berkata “Nabi saw. Pernah keluar rumah pada suatu hari dalam keadaan senang dan gembira, dan beliau juga dalam keadaan tertawa seraya bersabda “Satu kesulitan itu tidak akan pernah mengalahkan dua kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan itu terdapat kemudahan.” Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kesulitan itu dapat diketahui pada dua keadaan, dimana kalimatnya dalam bentuk mufrad tunggal. Sedangkan kemudahan al-yusr dalam bentuk nakirah tidak ada ketentuannya sehingga bilangannya bertambah banyak. Oleh karena itu beliau bersabda “Satu kesulitan itu tidak akan pernah mengalahkan dua kemudahan.” Ibnu Duraid berkata “Abu Hatim as-Sijistani mengumandangkan syair untukku “Jika hati telah menguasai keputusasaan. Dan sudah menjadi sempit oleh dada yang lapang. Ia menginjak semua yang tidak disukai dan menjadi tenang,. Dan menancapkan kesulitan di beberapa tempat. Dan untuk menyingkap mudharat, ia tidak melihat jalan. Dia mendatangimu dalam keadaan putus asa dari meminta bantuan. Yang diberikan oleh Yang Mahalembut lagi Mahamengabulkan. Dan setiap kejadian itu jika berakhir, maka akan membawa kepada kebahagiaan yang dekat.” Penyair lain mengungkapkan “Tidak jarang musibah itu membuat sempit gerak pemuda, dan pada sisi Allah jalan keluar diperoleh. Lengkap sudah penderitaan. Dan ketika kepungannya mendominasi, maka terbukalah jalan, yang sebelumnya dia menduga musibah itu tiada akhir.” Firman Allah fa idzaa faraghta fangshab. Wa ilaa rabbika farghab “Maka apabila kamu telah selesai [dari suatu urusan], kerjakanlah dengan sungguh-sungguh [urusan] yang lain. Dan hanya kepada Rabb-mu lah hendaknya kamu berharap.” maksudnya, jika engkau telah selesai mengurus berbagai kepentingan dunia dan semua kesibukannya serta telah memutus semua jarigannya, maka bersungguh-sungguhlah untuk menjalankan ibadah serta melangkahlah kepadanya dengan penuh semangat, dengan hati yang kosong lagi tulus, serta niat karena Allah. Dari pengertian ini terdapat sabda Rasulullah saw. Di dalam hadits yang diserpakati keshahihannya “Tidak sempurna shalat seseorang ketika makanan telah dihidangkan dan tidak sempurna pula shalat dalam keadaan menahan buang air kecil dan besar.” Dan dari Ibnu Mas’ud “Jika engkau telah selesai menunaikan berbagai kewajiban, maka bersungguh-sungguhlah untuk melakukan Qiyamul lain. Dan dalam sebuah riwayat dari Ibnu Mas’ud fangshab. Wa ilaa rabbika farghab “dan kerjakanlah dengan sungguh-sungguh. Dan hanya kepada Rabb-mu lah hendaknya kamu berharap.” setelah selesai dari shalat yang engkau kerjakan sedang engkau masih dalam keadaan duduk. Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata “Jika engkau telah selesai, maka bersungguh-sunguhlah, yakni berdoa. wallaaHu a’lam. Tagal-insyirah, alam nasyrah, surah al insyirah, surat al insyirah, tafsir, tafsir al-Qur'an, Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Insyirah, Tafsir Al-Qur’an Surah Alam Nasyrah, tafsir alquran, tafsir ibnu katsir, Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Insyirah danhanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. (Alam Nasyrah: 8) As-Sauri mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah jadikanlah niatmu dan harapanmu hanya tertuju kepada Allah Swt. semata. Demikianlah akhir tafsir surat Alam Nasyrah dengan memanjatkan puji dan syukur atas segala karunia-Nya. 94. Dalam menempuh kehidupan, manusia akan selalu menemui berbagai problem dan kesibukan, baik mengenai pekerjaan, aktivitas, cinta, dan lain sebagainya. Selayaknya tali yang memiliki banyak ikatan, masalah-masalah itu kadang berkumpul dalam satu waktu yang seringkali membuat diri kita stres dan lelah dalam menjalani kehidupan. Sehubungan dengan persolan kehidupan ini, al-Qur’an ikut andil membicarakannya dalam Surat ini merupakan surat Makiyah akhir yang turun menjelang Nabi Muhammad hijrah ke Madinah. Pembahasan ayat ini dibagi dalam tiga bagian. Kelompok pertama, atau pada ayat 1-4, membahas seputar beban hidup dan berbagai kesusahannya. Bagian kedua, ayat 5 dan 6 yang memuat tentang bagaimana pembanding antara kesusahan dan kemudahan. Dan yang ketiga, ayat 7 dan 8 memuat sikap yang diambil dalam menjalani Quraish Shihab dalam tafsir Al-Misbah menjelaskan bahwa surat al-Insyirah ini turun sebagai penenang bagi Nabi Muhammad. Digambarkan bahwa pada saat itu Nabi sedang memikul beban yang sangat berat, walaupun tidak secara tekstual Al-Qur’an menguraikan beban tersebut, Quraish Shihab dalam penafsirannya menganalisa beberapa beban yang sedang dipikul oleh wafatnya istri beliau Sayyidah Khadijah dan paman beliau Abu Thalib. Kedua, beratnya wahyu Al-Qur’an yang beliau terima. Dan ketiga, kondisi masyarakat Arab Jahiliyyah di Mekkah yang menentang dan melakukan tipu-daya kepada dakwah Islam Nabi antara ketiga hal tersebut, Prof. Quraish lebih condong kepada poin ketiga dimana Nabi merasakan beban psikologis yang diakibatkan keadaan umat yang diyakini beliau berada dalam jurang kebinasaan, dan Nabi Muhammad belum dapat menemukan solusi yang tepat untuk hal tersebut. Hal ini diungkapkan Quraish Shihab dalam penafsiran Al-Insyirah ayat ini berbeda dengan yang diungkapkan oleh Fakhruddin Ar-Razy dalam Tafsir Kabir-nya yang mengungkapkan bahwa masalah yang sedang membebani Nabi adalah mengenai kefakiran beliau perihal harta yang dijadikan bahan penolakan dan ejekan oleh kaum Jahililiyyah Mekkah. Karena itu Ar-Razy pada penafsiran berikutnya, ayat 5 dan 6, mengartikan bahwa kata yusran يسرا sebagai dunia dan dan harta merupakan bagian dari dunia, karena itu hendaknya Nabi tidak perlu terlalu memikirkanknya, karena kesusahan Nabi di dunia akan berbuah di akhirat lain disampaikan Ibnu Katsir di tafsir Tafsir Al-Qur’an Al-Adzim dalam Surat al-Insyirah ayat 5 dan 6 dimana makna yang ditekankan lebih pada aspek kebahasaannya. Kata al-usr العسر pada ayat tersebut disebutkan dalam bentuk mufrad tunggal yang ditanidai dengan adanya kata al ال pada kata tersebut dan menjadikan makna satu kesulitanSementara itu, kata yusran يسرا dibentuk dengan model nakirah yang memiliki makna banyak atau umum sehingga menjadikan maknanya kemudahan yang banyak atau kemudahan yang tidak terbatas. Dari sini bisa diambil pemahaman bahwa satu hal yang berat atau kesusahan dalam hidup tidak dapat dibandingkan dengan berbagai kemudahan dan keringanan yang telah atau akan bagian ketiga, yakni bagian ayat 7 dan 8 para mufasir memiliki berbagai pendapat. Fakhruddin Ar-Razi mengungkapkan bahwa yang dimaksud pada kedua ayat tersebut adalah perihal ibadah, dengan pengertian bahwa jika kita telah melaksanakan ibadah semisal sholat, maka dipersilahkan untuk melakukan hal lain, contohnya tersebut sedikit berbeda dengan apa yang disampaikan oleh Ibnu Katsir yang memaknai ayat tersebut dengan pengertian jika seorang hamba telah selesai mengerjakan segala gemerlap duniawi maka lalu beribadahlah dengan niat ikhlas dan begitu, tafsir Prof Quraish cukup unik untuk ditilik dalam melihat kedua ayat terakhir Surat Al-Insyirah ini. Beliau mengungkapkan bahwa kedua ayat tersebut justru memberi anjuran kepada umat muslim untuk menyeimbangkan antara usaha yang sungguh-sungguh dan berdoa kepada Sang Pencipta. Ayat 7 dimaknai Prof. Quraish sebagai anjuran kepada umat muslim untuk selalu memiliki kesibukan dan tidak menyia-nyiakan waktunya. Bila telah menyelesaikan suatu pekerjaan, maka harus melaksanakan pekerjaan lainnya yang belum ayat 8 dimaknai sebagai doa kepada Allah sebagai pelengkap dan satu kesatuan dari usaha yang dilakukan pada ayat sebelumnya. Kedua ayat terakhir ini menjadi pertanda bahwa usaha harus didahulukan terlebih dahulu, setelah itu barulah mencurahkan harapan kepada Allah. Usaha dan doa harus selalu menjadi pegangan oleh manusia, karena betapapun kuatnya potensi yang dimiliki manusia akan selalu memiliki batas. Hanya harapan kepada Tuhan-lah yang dapat menjadikan manusia bertahan menghadapai dilema kehidupan yang kadang begitu pahit Al-Insyirah ini dapat dipahami beberapa poin penting, dimana dalam kehidupan manusia pasti mengalami berbagai problem kehidupan. Namun juga perlu disadari bahwa bersamaan dengan datangnya kesulitan dalam hidup, pasti ada kemudahan yang selalu mengimbanginya, dengan cara menyelesaikan satu persatu permasalahan tersebut. Seperti tali yang ikatannya rumit, tidak akan bisa dilepas jika tidak diurai satu persatu. Setelah melakukan usaha yang sebaik mungkin langkah berikutnya adalah berdoa kepada Sang Pemberi Kehidupan agar diberi kehidupan dan hasil yang lebih baik. aHeEbpE.
  • 08h47mica0.pages.dev/131
  • 08h47mica0.pages.dev/120
  • 08h47mica0.pages.dev/153
  • 08h47mica0.pages.dev/381
  • 08h47mica0.pages.dev/190
  • 08h47mica0.pages.dev/209
  • 08h47mica0.pages.dev/122
  • 08h47mica0.pages.dev/131
  • 08h47mica0.pages.dev/362
  • tafsir surat al insyirah ibnu katsir