IndikatorOBV menganalisis kinerja nilai tukar dan kemudian menggunakan informasi tersebut untuk memberi tanda positif atau negatif pada data volume perdagangan. Sinyal trading sederhana yang menggunakan indikator OBV adalah dengan mengamati sakelar dalam tandanya untuk menunjukkan kemungkinan pembalikan arah dalam nilai tukar. Tetap Sederhana
Volume adalah salah satu faktor kunci ketika mencoba mengidentifikasi momentum. Ini karena grafik harga hanya menunjukkan kecepatan di mana harga bergerak. Ini tidak menunjukkan kepada kita volume yang sesuai dengan itu. Indikator Volumes Buy Sell Indicator dikembangkan untuk membantu trader secara objektif mengidentifikasi pergerakan harga momentum dan mengkonfirmasi volume yang sesuai dengan momentum. Apa Indikator Volume Jual Beli Indikator? Indikator Volume Jual Beli Indikator adalah indikator teknikal kustom yang menunjukkan momentum berdasarkan volume. Indikator ini memplot dua garis yang berosilasi di sekitar garis tengah yang nol. Garis hijau mewakili momentum bullish, sementara garis merah mewakili momentum bearish. Kedua lini ini mengencang mendekati nol setiap kali aksi harga bergerak dengan volume rendah dan meluas jauh dari nol setiap kali harga mulai bergerak dengan momentum yang kuat. Cara Kerja Indikator Volume Jual Beli? Indikator Volume Buy Sell Indicator memiliki formula kompleks dalam skrip indikatornya yang membandingkan harga penutupan dan harga terbuka, itu juga menghitung perbedaan antara tinggi dan rendah lilin harga, dan juga menggabungkan volume dalam rumusnya. Kemudian memplot garis merah dan hijau berdasarkan komputasi ini. Garis yang dihasilkan diplot oleh indikator adalah garis yang menyimpang setiap kali harga bergerak dengan momentum yang kuat dan mengencangkan di tengah setiap kali harga bergerak dengan volatilitas rendah. Selama paku, garis hijau akan berada di atas garis merah jika lilin bullish. Berbanding terbalik garis merah akan berada di atas garis hijau jika lilin bearish. Cara menggunakan Indikator Volume Jual Beli Indikator untuk MT4 Indikator Volume Buy Sell Indikator memiliki algoritma tetap yang tidak dapat dimodifikasi. Tidak memiliki variabel apa pun yang dapat di-tweak untuk menyesuaikan sensitivitas indikator dalam pengaturan indikator. Indikator ini tidak memberikan sinyal perdagangan. Lonjakan pasar dengan lilin bullish tidak selalu berarti bahwa harga akan bergerak ke arah tertentu. Semua itu adalah mengkonfirmasi bahwa aksi harga bergerak dengan banyak volume akan bersama dengan momentumnya. Seharusnya tidak digunakan sebagai sinyal entri. Sebaliknya, dapat digunakan sebagai konfirmasi bahwa pengaturan perdagangan momentum memiliki volume untuk mengikutinya. Perhatikan contoh skenario di bawah ini. Lilin momentum yang dikembangkan menyebabkan indikator melonjak. Namun, harga tidak bergerak ke arah tren secara instan. Sebaliknya, itu menarik kembali sebelum mulai tren. Dalam skenario lain, perhatikan bagaimana harga bergerak turun dengan momentum yang kuat. Hal ini juga menyebabkan indikator lonjakan yang menunjukkan volume tinggi seiring dengan momentum yang kuat. Namun, harga tidak berlanjut ke arah momentum. Sebaliknya itu terbalik segera setelah lonjakan. Kesimpulan Sampel di atas menunjukkan kepada kita bahwa Indikator Volume Jual Beli Indikator bukan jenis indikator yang harus digunakan untuk mengidentifikasi pengaturan perdagangan. Semua yang dilakukannya adalah mengkonfirmasi volume dan momentum. Ini mungkin tampak tidak relevan tetapi beberapa trader juga dapat memanfaatkan informasi ini. Indikator MT4 – Unduh Instruksi Indikator Volume Jual Beli Indikator untuk MT4 adalah Metatrader 4 MT4 indikator dan esensi dari indikator teknis ini adalah untuk mengubah data sejarah akumulasi. Indikator Volumes Buy Sell Indicator untuk MT4 memberikan kesempatan untuk mendeteksi berbagai keanehan dan pola dalam dinamika harga yang tidak terlihat dengan mata telanjang. Berdasarkan informasi ini, pedagang dapat mengasumsikan pergerakan harga lebih lanjut dan menyesuaikan strategi mereka. Klik di sini untuk Strategi MT4 MetaTrader Forex yang Direkomendasikan 4 Platform Perdagangan Gratis $50 Untuk Memulai Perdagangan Secara Instan! Keuntungan yang Dapat Ditarik Bonus Deposit hingga $5,000 Program Loyalitas Tanpa Batas Broker Forex Pemenang Penghargaan Bonus Eksklusif Tambahan Sepanjang tahun >> Klaim $50 Bonus di sini << Klik Di Sini untuk Panduan Pembukaan Akun Broker XM Langkah Demi Langkah Cara memasang Indikator Volume Jual Beli Indikator untuk Download Indikator Volume Jual Indikator untuk Salin Indikator Volume Jual Indikator untuk ke Direktori Metatrader Anda / ahli / indikator / Mulai atau mulai ulang Metatrader Anda 4 Klien Pilih Chart dan Jangka Waktu di mana Anda ingin menguji indikator MT4 Anda Cari ā€œIndikator Kustomā€ di Navigator Anda sebagian besar tertinggal di Metatrader Anda 4 Klien Klik kanan volume indikator buy sell indicator untuk Lampirkan ke bagan Ubah pengaturan atau tekan ok Indikator Indikator Volume Jual Indikator untuk tersedia di Bagan Anda Cara menghapus Indikator Volume Jual Indikator untuk dari Bagan Metatrader Anda? Pilih Bagan di mana Indikator berjalan di Metatrader Anda 4 Klien Klik kanan ke dalam Bagan ā€œDaftar indikatorā€ Pilih Indikator dan hapus Indikator Volume Jual Beli Indikator untuk MT4 Unduh Gratis Klik di sini di bawah untuk mengunduh Unduh Sekarang
caramenggunakan tradingview - Akhir-akhir ini, Tradingview telah berkembang menjadi platform yang sering dibicarakan oleh banyak orang. Oleh karena itu, banyak trader forex mengandalkan TradingView tidak hanya sebagai tempat berkumpul dan berbagi ide dengan sesama trader, tetapi juga sebagai platform alternatif untuk melakukan analisa
iklan iklan Apakah Anda pernah merasa bingung dengan istilah "volume" dalam dunia trading? Meskipun mungkin Anda sudah pernah mendengarnya, namun pemahaman yang benar tentang volume dalam trading dan bagaimana menggunakannya untuk meningkatkan keuntungan Anda mungkin masih perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, artikel ini akan membantu Anda untuk mempelajari aspek penting dari pasar dengan mendalam mengenai topik volume, mulai dari Indikator Volume On-Balance, divergensi bullish dan bearish, hingga berbagai strategi trading volume yang efektif. Selain OBV, ada berbagai strategi trading volume yang efektif yang dapat digunakan trader. Misalnya, beberapa trader menggunakan analisis volume untuk mengidentifikasi level support dan resistance, sementara yang lain memilih untuk menggabungkan volume dengan indikator teknikal lainnya, seperti Moving Average atau Bollinger Bands. Dalam dunia trading yang kompetitif, pemahaman yang kuat tentang volume dan strategi trading yang efektif dapat menjadi perbedaan antara keuntungan dan kerugian. Dengan memperoleh pengetahuan yang mendalam mengenai volume, Anda akan dapat meningkatkan kemampuan trading Anda dan mengoptimalkan pengambilan keputusan dalam trading di pasar. Apa Itu Volume? Anda mungkin sudah mengenal tentang volume dalam trading dan sudah memiliki pemahaman dasar mengenai konsepnya. Namun, untuk beberapa orang, volume dianggap sebagai salah satu aspek yang kompleks dan sulit dipahami dalam trading secara keseluruhan. Volume dalam trading merujuk pada pengukuran jumlah unit sekuritas yang diperdagangkan dalam suatu periode waktu tertentu. Misalnya, pada trading saham, volume adalah jumlah saham tertentu yang diperdagangkan, sedangkan pada trading ETF, volume adalah jumlah kontrak yang berpindah tangan selama periode waktu tersebut. Meskipun sekuritas dapat diperdagangkan setiap hari ketika pasar buka, jumlah unit sekuritas yang diperdagangkan dapat bervariasi atau fluktuatif, dengan demikian volume trading sekuritas tersebut juga berfluktuasi. Untuk mempelajari tentang volume dalam trading, Anda dapat menggunakan indikator volume, seperti indikator On Balance Volume, untuk membuat konsep volume dan strategi trading yang menggunakannya menjadi lebih mudah dipahami. Dengan grafik harga dan alat seperti indikator On Balance Volume, Anda dapat lebih mudah membaca aksi harga dan volume tanpa harus menghitung sendiri jumlah transaksi yang diperdagangkan. Melihat pergeseran volume dari waktu ke waktu dapat membantu trader memahami kekuatan di balik tren bullish dan bearish pada saham tertentu dan seluruh pasar. Hal ini juga berlaku untuk trader opsi, karena volume mengindikasikan minat saat ini dalam sebuah opsi. Oleh karena itu, volume memainkan peran kunci dalam analisis teknikal dan menjadi komponen utama dari beberapa indikator teknikal penting dalam trading. Volume Bagaimana Yang Bagus Untuk Trading? Untuk setiap sekuritas, jumlah volume trading yang dianggap baik cenderung berbeda-beda. Misalnya, pada saham, trading dengan volume rendah dapat dianggap sebagai investasi yang spekulatif dan sulit diprediksi. Hal ini karena jika terdapat sedikit saham yang tersedia, seorang investor dapat dengan mudah membeli sebagian besar saham tersebut dan menyebabkan kenaikan harga saham. Namun, jika investor tersebut memutuskan untuk menjual saham tersebut, harga saham dapat turun dengan cepat. Oleh karena itu, umumnya saham yang memiliki likuiditas rendah dan volume trading rendah dianggap sebagai investasi yang berisiko. Sebagai alternatif, disarankan untuk memilih saham yang memiliki volume trading dolar minimum di kisaran $20 hingga $25 juta, karena semakin tinggi volume trading, semakin baik investasinya. Namun, dalam trading Forex, volume digunakan terutama untuk mengkonfirmasi tren dan pembalikan. Volume dapat membantu trader Forex mengkonfirmasi kekuatan tren dan kelemahan tren, serta membantu dalam menentukan apakah terjadi breakout. Sebagai contoh, ketika pasar sedang mengalami tren menurun, jika volume mulai meningkat, ini menunjukkan bahwa ada peningkatan jumlah pembeli dan tren bearish mungkin akan melambat atau terjadi pembalikan segera. Dalam trading Forex, penggunaan volume berbeda dari saham karena pasar Forex merupakan pasar terdesentralisasi dan volume yang dilaporkan seringkali tidak akurat. Oleh karena itu, trader Forex sering menggunakan analisis teknikal yang berbasis pada pergerakan harga dan kombinasi dengan indikator lainnya untuk membantu dalam pengambilan keputusan trading. Apa Itu Indikator On-Balance Volume? Indikator On-Balance Volume OBV dikembangkan oleh Joe Granville pada tahun 1960-an. Pada masa itu, OBV adalah indikator revolusioner, dan hari ini, banyak trader pasar keuangan profesional menggunakan indikator terkemuka ini untuk analisis dan trading. Indikator ini mempertimbangkan volume serta melihat apakah volume tersebut mendorong harga naik atau turun. Inilah arti dari OBV, yaitu digunakan dalam analisis teknikal untuk mengukur seberapa kuat tekanan seller dan buyer. Indikator ini merupakan indikator kumulatif, yang berarti bahwa pada hari-hari ketika harga meningkat, volume ditambahkan ke total OBV kumulatif. Jika harga turun, volume hari itu dikurangi dari total OBV. Indikator On Balance Volume dianggap oleh industri sebagai salah satu indikator momentum paling populer, dan digunakan terbaik untuk mendeteksi peluang trading baru dengan cara sebagai berikut Strategi trendline Reversal tren – divergensi Strategi tren Forex Cara Menginstall Indikator OBV Ke Grafik MT4 Platform trading MetaTrader 4 memudahkan Anda untuk dengan cepat menginstal indikator volume MT4 ke dalam grafik Anda di platform. Untuk menginstal indikator volume MT4 pada grafik Anda perlu melakukan 1. Buka platform trading MetaTrader 4 Anda lalu klik "insert" lalu pilih "indicators" 2. Kemudian pilih "volumes", pilih "on balance volume" Indikator volume OBV MT4 digunakan terutama saat trading saham, indeks, dan Forex, tetapi karena volatilitas kriptocurrency yang sangat tinggi, OBV juga digunakan dengan bantuan indikator volume MT4. Strategi Trendline Dengan OBV Konsep dasar yang digunakan oleh Granville dalam merancang indikator OBV adalah bahwa ketika harga saham ditutup lebih tinggi dari penutupan harian sebelumnya, total volume hari itu dianggap sebagai up-volume, dan sebaliknya, jika harga saham ditutup lebih rendah dari penutupan harian sebelumnya, seluruh volume hari itu dianggap sebagai down-volume. Total kumulatif dari aliran volume positif dan negatif membentuk garis OBV. Studi yang dilakukan oleh Granville menunjukkan bahwa perubahan arah garis OBV dapat meramalkan potensi pembalikan arah harga pada saham atau aset keuangan lainnya. Misalnya, jika para trader mulai membeli aset, volume yang meningkat akan memaksa garis OBV naik, yang pada gilirannya akan menarik harga naik. Namun, jika volume berhenti naik dalam tren beli, itu menunjukkan bahwa tekanan beli mulai berkurang, dan kemungkinan tren naik tidak lagi berkelanjutan. Hal yang sama berlaku untuk tren bearish. Untuk memberikan konfirmasi tambahan bahwa tren mungkin melemah, Granville merekomendasikan untuk menggunakan Moving Average periode 20 bersamaan dengan OBV. Dengan demikian, pengguna OBV dapat dengan mudah mengamati setiap persilangan garis OBV dan rata-rata bergeraknya, sehingga dapat mengidentifikasi peluang trading baru. Sebaliknya, jika garis OBV memotong Moving Average ke atas, ini dapat menunjukkan peningkatan tekanan pembelian dan kemungkinan berlanjutnya tren naik. Penerapan strategi ini secara konsisten dalam analisis teknikal dapat membantu para trader untuk mengidentifikasi peluang trading dengan lebih baik dan meningkatkan potensi profitabilitas mereka di pasar keuangan. Memasukkan Moving Average Di MT4 Dalam rangka mengimplementasikan moving average pada strategi trading volume, kita dapat mengikuti beberapa langkah sederhana yang akan memudahkan proses ini. Pertama-tama, kita perlu membuka chart trading pada platform MetaTrader 4. Setelah itu, kita dapat memilih indikator On Balance Volume dari menu indikator dan mengatur parameter yang diperlukan untuk menyesuaikan indikator dengan preferensi trading kita. Kemudian, kita dapat menambahkan moving average ke chart trading dengan mengklik opsi "Insert" dan memilih "Indicators" di menu dropdown. Selanjutnya, kita dapat memilih "Moving Average" dari daftar indikator dan menyesuaikan parameter seperti periode moving average dan warna garis sesuai dengan kebutuhan trading kita. Setelah itu, kita dapat menempatkan moving average di atas garis OBV pada chart trading. Dengan menggunakan indikator OBV dan moving average, kita dapat mengidentifikasi tren dan peluang trading baru. Ketika garis OBV berada di atas moving average dan keduanya naik, ini menunjukkan adanya tren bullish yang kuat. Sebaliknya, jika garis OBV berada di bawah moving average dan keduanya turun, ini menunjukkan tren bearish yang kuat. Kita juga dapat menggunakan persilangan garis OBV dan moving average sebagai sinyal trading. Jika garis OBV memotong moving average dari bawah ke atas, ini menunjukkan peluang beli, sementara jika garis OBV memotong moving average dari atas ke bawah, ini menunjukkan peluang jual. Strategi Reversal Dari Divergence OBV Divergensi pada indikator On Balance Volume OBV dapat memberikan indikasi terhadap arah breakout harga yang mungkin terjadi sebelumnya. Oleh karena itu, memahami konsep divergensi OBV sangatlah penting bagi para trader. Ketika harga mencapai level terendah yang lebih rendah, sementara OBV mencapai level terendah yang lebih tinggi, kondisi ini disebut dengan divergensi bullish. Di sisi lain, jika OBV mencapai level tertinggi yang lebih rendah, sedangkan harga mencapai level tertinggi yang lebih tinggi, kondisi ini disebut dengan divergensi bearish. Jika tren sedang mengalami kenaikan dan OBV menunjukkan divergensi bearish, para trader biasanya akan membuka posisi pendek saat harga menembus di bawah trendline saat ini. Mereka kemudian menempatkan stop-loss di atas swing terbaru dan lebih tinggi dari harga. Selain itu, para trader mungkin memilih untuk memegang posisi trading mereka selama OBV mengkonfirmasi sinyal divergensi tersebut, serta ketika harga bergerak turun menuju support. Sementara itu, jika tren sedang menurun dan OBV menunjukkan divergensi bullish, para trader biasanya akan membuka posisi buy saat harga menembus di atas trendline saat ini. Mereka juga menempatkan stop-loss di bawah swing terbaru dan lebih tinggi dari harga. Selain itu, para trader mungkin memilih untuk memegang posisi trading mereka selama OBV mengkonfirmasi sinyal divergensi tersebut, serta ketika harga bergerak naik menuju resistance. Dalam mengaplikasikan divergensi OBV dalam trading, perlu diingat bahwa sinyal divergensi tersebut akan bekerja lebih baik jika harga berada di resistance untuk trading pendek atau di support untuk trading buy. Oleh karena itu, sebaiknya menggunakan indikator Admiral Pivot yang tersedia pada plugin MetaTrader Supreme Edition yang memenangkan penghargaan untuk MetaTrader 4 dan MetaTrader 5 untuk membantu menentukan level-level support dan resistance pada chart. Strategi Trend OBV Strategi trading tren Forex ini menyarankan penggunaan indikator berikut Pivot diatur ke D1 Bollinger Bands OBV dengan EMA 20 diterapkan Pasangan mata uang Forex apa yang bisa digunakan dengan strategi ini? Saran untuk melakukan trading dengan semua pasangan mata uang utama termasuk GBP/JPY dan EUR/JPY. Strategi ini digunakan pada kerangka waktu H1. Bollinger Bands menggunakan periode 50 untuk memperhitungkan volatilitas harga yang lebih tinggi. Harga harus melewati upper atau lower Bollinger Bands. Entry buy dilakukan ketika lower BB ditembus, dan ketika harga kembali ke BB. Setelah itu, kita menunggu OBV untuk menembus EMA-20 dari bawah, dan kemudian menutup di atasnya. Target adalah garis resistance Admiral Pivot pertama, kedua, atau ketiga di atas entry, sedangkan stop ditempatkan 5 pip di bawah posisi terendah terakhir. Contoh trading buy dapat dilihat di bawah ini Entry sell dilakukan ketika upper BB ditembus, dan ketika harga kembali ke BB. Kemudian, kita menunggu OBV untuk menembus EMA-20 dari atas dan menutup di bawahnya. Target adalah garis support Admiral Pivot pertama, kedua, atau ketiga di atas entry, sedangkan stop ditempatkan 5 pip di atas posisi terendah terakhir. Namun, dalam pasar Forex, OBV harus digunakan bersama dengan indikator trading lain untuk mengkonfirmasi sinyal, seperti yang diperlihatkan pada contoh di atas. Di pasar yang sedang tren, strategi trading volume on-balance dapat digunakan bersamaan dengan level support/resistance. Selain itu, indikator On Balance Volume membantu kita mengkonfirmasi tren, momentum, dan divergensi, sehingga memberikan dimensi pasar lain yang penting. Tips Trading Dengan OBV Berikut adalah beberapa tips trading dengan menggunakan indikator OBV Gunakan OBV dengan konfirmasi dari indikator lain. OBV dapat memberikan sinyal yang salah jika digunakan sendirian, oleh karena itu sebaiknya digunakan bersama dengan indikator lain seperti RSI, MACD, atau Stochastic Oscillator. Gunakan OBV untuk mengidentifikasi divergensi. Divergensi antara harga dan OBV dapat memberikan sinyal awal untuk tren yang akan datang. Perhatikan level support dan resistance. OBV dapat memberikan informasi mengenai level support dan resistance. Jika OBV naik dan harga berada di atas level resistance, ini dapat menunjukkan kekuatan tren bullish yang kuat. Gunakan OBV untuk konfirmasi breakout. Jika harga melewati level support atau resistance, konfirmasi dari OBV dapat membantu memastikan apakah breakout tersebut valid atau tidak. Perhatikan pergerakan OBV saat terjadi volume tinggi. Volume tinggi dapat menunjukkan pergerakan harga yang signifikan, dan jika OBV juga meningkat, ini dapat mengkonfirmasi tren bullish atau bearish yang kuat. Gunakan OBV pada timeframe yang lebih tinggi. OBV lebih akurat pada timeframe yang lebih tinggi, seperti H4 atau Daily, karena dapat menghilangkan fluktuasi kecil dan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang tren jangka panjang. Kelebihan dan Kekurangan Indikator OBV Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari indikator On-Balance Volume OBV Kelebihan Dapat memberikan sinyal sebelum pergerakan harga terjadi. Divergensi pada indikator OBV dapat memberikan sinyal yang akurat tentang arah pergerakan harga. Menghindari gangguan akibat pergerakan harga harian yang ekstrem. Indikator OBV memperhitungkan volume dan bukan hanya perubahan harga, sehingga dapat membantu trader menghindari gangguan akibat pergerakan harga harian yang ekstrem. Mudah digunakan dan diinterpretasikan. Indikator OBV mudah diakses dan diinterpretasikan, sehingga cocok untuk trader pemula. Kekurangan Tidak cocok untuk pasar yang sedang mengalami konsolidasi. Indikator OBV cenderung mengalami kesulitan ketika pasar sedang mengalami konsolidasi, karena volume tidak bergerak dalam satu arah yang sama. Tidak dapat digunakan sebagai satu-satunya alat analisis. Indikator OBV tidak dapat digunakan sebagai satu-satunya alat analisis, karena sinyalnya perlu dikonfirmasi dengan alat analisis lainnya untuk memberikan hasil yang lebih akurat. Rentan terhadap manipulasi. Volume trading pada pasar Forex dan saham dapat dimanipulasi oleh pihak tertentu, sehingga indikator OBV dapat memberikan sinyal palsu. Akhir Kata Dalam trading forex, penggunaan indikator teknikal menjadi hal yang sangat penting untuk membantu kita dalam mengambil keputusan trading. Salah satu indikator yang bisa kita gunakan adalah On Balance Volume atau OBV. Melalui penggunaan OBV, kita dapat mengidentifikasi trend, momentum, dan divergence dengan lebih akurat. Hal ini memungkinkan kita untuk memasuki posisi trading pada saat yang tepat dan meminimalkan risiko kerugian. Namun, seperti halnya dengan indikator teknikal lainnya, OBV juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu kita perhatikan. Untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal, diperlukan latihan dan pengalaman dalam mengaplikasikan OBV pada trading. Selain itu, disarankan untuk menggabungkan penggunaan OBV dengan analisis fundamental dan faktor-faktor ekonomi global untuk mengambil keputusan trading yang lebih tepat. Terakhir, ingatlah bahwa dalam trading forex, risiko kerugian selalu ada. Oleh karena itu, sebelum melakukan trading, pastikan Anda telah memahami sepenuhnya risiko yang terkait dan memperhatikan manajemen risiko dengan baik. Semoga artikel ini bermanfaat dan membantu Anda dalam mengembangkan strategi trading yang lebih baik dengan menggunakan indikator OBV.
\n cara menggunakan indikator volume forex
Bagaimanacara menggunakan indikator volume di forex. 01/06/ Ā· Pada contoh di bawah, harga memperlihatkan kondisi pasar sideways. Beginilah cara kita membaca candlestick dalam kondisi tersebut: Harga terjun ke bawah di sisi kiri dengan candle Bearish kuat dan tiada satupun Bullish candle di tengah-tengahnya. Hello Sobat TeknoBgt! Forex atau Foreign Exchange adalah perdagangan mata uang dari negara yang berbeda. Forex merupakan pasar terbesar di dunia dengan volume perdagangan mencapai 5 triliun USD per harinya. Dalam trading forex, ada banyak indikator yang bisa digunakan, salah satunya adalah indikator volume. Indikator volume adalah alat untuk mengukur jumlah transaksi yang terjadi dalam suatu waktu tertentu. Pada artikel ini, kita akan membahas cara menggunakan indikator volume dalam forex. Pertama-tama, mari kita pahami terlebih dahulu apa itu volume dalam forex. Volume adalah jumlah kontrak yang diperdagangkan dalam suatu waktu tertentu. Volume dapat diukur dalam jumlah kontrak atau dalam satuan uang. Semakin besar volume, semakin banyak uang yang diperdagangkan dan semakin besar pula pergerakan harga yang terjadi. Indikator volume dapat membantu trader dalam mengambil keputusan. Dengan melihat pergerakan volume, trader dapat mengetahui apakah pasar sedang aktif atau tidak. Semakin tinggi volume, semakin aktif pula pasar. Hal ini dapat menjadi sinyal untuk membuka posisi atau menutup posisi yang sudah terbuka. Ada beberapa cara untuk menggunakan indikator volume dalam forex. Berikut adalah beberapa cara yang bisa Sobat TeknoBgt gunakan 1. Membandingkan Volume dengan Harga Salah satu cara yang paling umum digunakan dalam mengamati indikator volume adalah dengan membandingkan volume dengan harga. Ketika harga naik dan volume juga naik, ini menunjukkan bahwa pasar sedang aktif dan kuat. Hal ini dapat menjadi sinyal untuk membuka posisi buy. Sebaliknya, ketika harga turun dan volume juga turun, ini menunjukkan bahwa pasar sedang sepi dan tidak aktif. Hal ini dapat menjadi sinyal untuk tidak membuka posisi atau menutup posisi yang sudah terbuka. 2. Membandingkan Volume dengan Indikator Teknikal Lainnya Indikator volume juga dapat digunakan untuk membandingkan dengan indikator teknikal lainnya seperti Moving Average atau Relative Strength Index RSI. Ketika volume meningkat dan Moving Average atau RSI juga naik, ini menunjukkan bahwa pasar sedang kuat dan uptrend. Hal ini dapat menjadi sinyal untuk membuka posisi buy. Sebaliknya, ketika volume menurun dan Moving Average atau RSI juga turun, ini menunjukkan bahwa pasar sedang melemah dan downtrend. Hal ini dapat menjadi sinyal untuk tidak membuka posisi atau menutup posisi yang sudah terbuka. 3. Memperhatikan Perbedaan Volume pada Saat Harga Naik atau Turun Ketika harga naik dan volume juga naik, ini menunjukkan bahwa pasar sedang kuat dan uptrend. Namun, ketika harga turun dan volume juga naik, ini menunjukkan adanya tekanan jual yang kuat. Hal ini dapat menjadi sinyal untuk menutup posisi buy atau membuka posisi sell. Sebaliknya, ketika harga naik dan volume turun, ini menunjukkan adanya kelemahan pada pasar. Hal ini dapat menjadi sinyal untuk tidak membuka posisi atau menutup posisi yang sudah terbuka. 4. Memperhatikan Perbedaan Volume pada Saat Breakout Ketika harga melewati level resistance atau support, ini disebut sebagai breakout. Pada saat breakout terjadi, volume biasanya meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa pasar sedang aktif dan kuat. Hal ini dapat menjadi sinyal untuk membuka posisi buy atau sell, tergantung dari arah breakout yang terjadi. 5. Memperhatikan Perbedaan Volume pada Saat Divergence Divergence adalah kondisi ketika harga dan indikator teknikal tidak sejalan. Ketika divergence terjadi, volume biasanya meningkat. Hal ini menunjukkan adanya kelemahan pada pasar dan dapat menjadi sinyal untuk menutup posisi buy atau membuka posisi sell. Kesimpulan Indikator volume adalah alat yang sangat penting dalam trading forex. Dengan menggunakan indikator volume, trader dapat mengetahui apakah pasar sedang aktif atau tidak. Hal ini dapat membantu trader dalam mengambil keputusan untuk membuka atau menutup posisi. Ada beberapa cara untuk menggunakan indikator volume dalam forex, seperti membandingkan volume dengan harga, membandingkan volume dengan indikator teknikal lainnya, memperhatikan perbedaan volume pada saat harga naik atau turun, memperhatikan perbedaan volume pada saat breakout, dan memperhatikan perbedaan volume pada saat divergence. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Sobat TeknoBgt yang sedang belajar trading forex. Jangan lupa untuk selalu berhati-hati dalam melakukan trading dan memperhatikan manajemen risiko. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya! 2 Teknik analisa dengan pola grafik. 3. Analisa menggunakan indikator klasik. 4. Analisa menggunakan indikator modern. 5. Menganalisa volatilitas pasar. 6. Menganalisa Kejenuhan pasar dengan Money Flow IndexEstimated Reading Time: 1 min. Analisa Teknikal Forex Paling Akurat - BISABO. Siapa bilang semakin banyak indicator, semakin besar peluang
Volume indicator adalah alat analisis teknikal yang digunakan untuk mengukur jumlah perdagangan saham atau kontrak yang telah diperdagangkan... Volume indicator adalah alat analisis teknikal yang digunakan untuk mengukur jumlah perdagangan saham atau kontrak yang telah diperdagangkan selama suatu periode tertentu. Indikator ini merupakan alat yang efektif untuk membantu trader mengkonfirmasi pergerakan harga, menentukan tren pasar, dan mengidentifikasi potensi pembalikan Instaforex, trader dapat menggunakan volume indicator untuk membantu mengambil keputusan trading yang lebih tepat. Berikut adalah panduan lengkap tentang cara menggunakan volume indicator di Instaforex1. Mengaktifkan Volume IndicatorSebelum dapat menggunakan volume indicator, trader harus mengaktifkannya pada platform trading mereka. Pada platform MetaTrader Instaforex, volume indicator dapat ditemukan pada daftar indikator di bagian navigasi kiri. Pilih volume dan klik "OK" untuk menambahkannya ke Menginterpretasikan Indikator VolumeSetelah volume indicator ditambahkan ke grafik, trader dapat mulai menginterpretasikan data yang ditampilkan. Indikator volume menampilkan volume perdagangan dalam bentuk histogram. Histogram menunjukkan perbedaan antara volume beli dan volume jual pada setiap Menggunakan Volume Indicator dalam TradingVolume indicator dapat digunakan untuk mengkonfirmasi pergerakan harga yang terjadi. Jika volume meningkat pada saat harga naik, ini menunjukkan bahwa banyak trader membeli dan harga cenderung naik lebih lanjut. Sebaliknya, jika volume meningkat pada saat harga turun, ini menunjukkan bahwa banyak trader menjual dan harga cenderung turun lebih Memperhatikan Divergensi VolumeDalam menggunakan Volume Indicator, kita juga bisa memperhatikan adanya divergensi antara pergerakan harga dan volume. Jika harga naik namun volume menurun, itu bisa menunjukkan bahwa tren naik sedang kehilangan kekuatannya dan mungkin akan berbalik arah. Sebaliknya, jika harga turun namun volume meningkat, itu bisa menunjukkan bahwa tren turun sedang semakin kuat dan kita bisa mempertimbangkan untuk membuka posisi Gunakan Dalam Kombinasi Dengan Indikator LainVolume Indicator bisa sangat berguna jika digunakan dalam kombinasi dengan indikator teknikal lain seperti Moving Average atau RSI. Misalnya, jika kita melihat bahwa harga telah memotong Moving Average dari bawah dan volume meningkat, itu bisa menjadi sinyal buy yang kuat. Atau jika kita melihat divergensi antara pergerakan harga dan RSI, kita bisa memperhatikan apakah volume juga mengkonfirmasi sinyal itu, volume indicator dapat membantu mengidentifikasi potensi pembalikan harga. Jika harga terus naik tetapi volume mulai menurun, ini menunjukkan bahwa minat pembeli mulai menurun dan pembalikan harga mungkin terjadi. Sebaliknya, jika harga terus turun tetapi volume mulai meningkat, ini menunjukkan bahwa minat penjual mulai menurun dan pembalikan harga mungkin indicator dapat menjadi alat yang sangat berguna bagi trader untuk membantu mengkonfirmasi pergerakan harga, menentukan tren pasar, dan mengidentifikasi potensi pembalikan harga. Namun, seperti halnya dengan semua alat analisis teknikal, volume indicator harus digunakan bersamaan dengan analisis fundamental dan faktor lain yang mempengaruhi pasar. Dengan menggunakan volume indicator dengan benar, trader dapat meningkatkan peluang mereka untuk sukses dalam trading di Instaforex.
BagaimanaCara Menggunakan Indikator Volume? Kesimpulan; 5/5 (8) Indikator volume forex adalah yang Anda butuhkan jika Anda adalah pengambil keputusan pasar berdasarkan volume aset keuangan yang diperdagangkan pada jangka waktu tertentu. Indikator ini membantu untuk mengukur jumlah uang yang dijual atau dibeli oleh aset keuangan tertentu
Volume adalah salah satu indikator penting dalam analisis teknis forex. Volume mengukur jumlah unit mata uang yang diperdagangkan dalam satu... Volume adalah salah satu indikator penting dalam analisis teknis forex. Volume mengukur jumlah unit mata uang yang diperdagangkan dalam satu waktu tertentu. Semakin tinggi volume, semakin banyak trader yang membeli atau menjual mata uang. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menggunakan volume dalam analisis teknis Menentukan TrendVolume dapat membantu trader untuk menentukan tren pasar. Jika volume meningkat selama uptrend, ini menunjukkan bahwa banyak trader membeli mata uang. Sebaliknya, jika volume meningkat selama downtrend, ini menunjukkan bahwa banyak trader menjual mata uang. Oleh karena itu, trader dapat menggunakan volume untuk mengkonfirmasi tren dan membuat keputusan perdagangan yang lebih Mengidentifikasi Pergeseran HargaVolume juga dapat membantu trader untuk mengidentifikasi pergeseran harga yang signifikan. Jika volume meningkat tajam saat harga naik atau turun, ini dapat menunjukkan bahwa ada kekuatan yang kuat di pasar. Hal ini dapat membantu trader untuk mengambil keputusan perdagangan yang lebih baik dan menghindari perdagangan yang Mengkonfirmasi BreakoutVolume juga dapat digunakan untuk mengonfirmasi breakout. Breakout terjadi ketika harga keluar dari level support atau resistance yang penting. Jika volume meningkat saat breakout terjadi, ini dapat menunjukkan bahwa ada kekuatan yang kuat di pasar dan breakout tersebut adalah sinyal yang valid. Namun, jika volume rendah saat breakout terjadi, ini dapat menunjukkan bahwa breakout tersebut mungkin palsu dan trader harus Menentukan Level Support dan ResistanceVolume juga dapat membantu trader untuk menentukan level support dan resistance yang penting. Jika volume meningkat saat harga mendekati level support atau resistance, ini dapat menunjukkan bahwa level tersebut adalah area yang penting untuk dipantau. Jika volume rendah saat harga mendekati level support atau resistance, ini dapat menunjukkan bahwa level tersebut mungkin kurang Menghindari Perdagangan Yang BerisikoVolume juga dapat membantu trader untuk menghindari perdagangan yang berisiko. Jika volume rendah, ini dapat menunjukkan bahwa pasar sedang sepi dan tidak stabil. Dalam situasi ini, trader harus berhati-hati dan menghindari perdagangan yang berisiko. Sebaliknya, jika volume tinggi, ini menunjukkan bahwa pasar sedang aktif dan stabil. Trader dapat memanfaatkan situasi ini untuk mencari peluang perdagangan yang adalah indikator yang sangat penting dalam analisis teknis InstaForex. Volume dapat membantu trader untuk menentukan tren, mengidentifikasi pergeseran harga, mengonfirmasi breakout, menentukan level support dan resistance, dan menghindari perdagangan yang berisiko. Namun, seperti halnya indikator lainnya, volume juga memiliki keterbatasan. Trader harus selalu menggunakan indikator lainnya untuk mengkonfirmasi sinyal volume dan mengambil keputusan perdagangan yang bijak.

CaraMenggunakan Volume Saham dan Forex Penulis OkeNow. Diterbitkan June 24, 2016. Tags. Analisis Saham (Teknikal) Kalau Anda membaca pos: Cara Memilih Indikator Teknikal Terbaik, di pos tersebut saya menyarankan pada Anda agar jangan pernah lupa untuk menggunakan analisis volume. Indikator sebagus apapun yang Anda gunakan, jangan lupakan volume.

iklan iklan Perdagangan forex tidak terpusat seperti halnya perdagangan saham, sehingga volume yang terukur pada platform trading tidak menunjukkan volume perdagangan seluruh partisipan pasar forex, melainkan terbatas hanya pada mereka yang trading di suatu broker tertentu. Dengan demikian, ukuran volume sebuah broker untuk suatu pasangan mata uang tertentu bisa berbeda dengan broker lainnya. Namun demikian, jika melihat beberapa strategi yang digunakan dalam trading forex, kita akan menjumpai strategi trading dengan menggunakan indikator volume. Hal ini tentu logis karena naiknya volume perdagangan akan menyebabkan pergerakan harga semakin predictable atau dengan mudah bisa diperkirakan. Pada saat harga bergerak uptrend, volume buy yang naik akan menyebabkan trend semakin kuat dan sebaliknya jika volume sell yang dominan maka trend akan melemah dan bahkan bisa berbalik bearish. Strategi trading dengan indikator volume ini sangat relevan di pasar saham bukan indeks harga saham, karena transaksi pada perdagangan saham selalu mencantumkan data volume, namun kurang relevan untuk pasar forex. Menurut mereka yang trading menggunakan platform Metatrader, data volume yang ditampilkan menunjukkan jumlah trade yang telah dilakukan, tergantung dari server broker mana trader tersebut melakukan transaksinya. Semakin banyak trader yang bertransaksi pada suatu broker akan semakin akurat indikator volume yang ditampilkan. Baca juga Cara Download dan Install Metatrader dari Broker Dalam hal ini, volume diukur berdasarkan tick, dan ketika terjadi perubahan harga bid dan ask pada tampilan platform trading, maka volume akan bertambah. Volume yang tinggi adalah akibat seringnya harga berubah, dan sebaliknya volume rendah menunjukkan jarangnya perubahan harga. Jadi, volume dalam pasar forex tidak diukur dalam jumlah kontrak yang diperdagangkan seperti halnya pasar saham. Namun demikian, platform Metatrader digunakan hanya oleh para trader retail yang jumlahnya relatif lebih sedikit dibandingkan dengan trader di institusi keuangan besar yang menentukan pergerakan harga pasar. Trader institusi keuangan dan bank besar menggunakan platform trading yang sama sekali berbeda dengan trader retail yang menggunakan Metatrader, sehingga tick volume pada Metatrader tidak menunjukkan besarnya volume dari transaksi dari keseluruhan partisipan pasar forex. Selain itu, para trader institusi tersebut juga tidak menggunakan server broker trader retail. Jika kebetulan Anda menggunakan strategi yang melibatkan indikator volume dalam Metatrader seperti Volume, On Balance Volume, Money Flow Index, Force Index dan lainnya, termasuk jika Anda menggunakan Expert Advisor EA yang berbasis indikator volume, sebaiknya Anda memilih broker besar yang sangat likuid. Perlu diketahui bahwa akurasi volume pada live account jauh lebih akurat dari demo account.
Softwareautopilot forex - Untuk yang trading harian, akan lebih baik apabila kita trading cara menggunakan indikator trading Forex di H1, Candle di H1 bergerak searah dengan D1, ini untuk menghindari flotting. Di H1 kita bisa langsung OP tidak perlu harus menunggu candle selesai.

iklan iklan Trading forex dapat menjadi peluang yang menarik untuk menghasilkan uang. Namun, banyak trader mengalami kesulitan dalam memaksimalkan keuntungan dan seringkali merugi dalam trading. Oleh karena itu, sangat penting bagi trader untuk memiliki strategi yang efektif dan alat yang tepat untuk membantu mereka mengambil keputusan yang bijak dalam perdagangan. Salah satu alat yang dapat membantu meningkatkan profitabilitas trading adalah indikator Volume Oscillator. Indikator ini didasarkan pada pergerakan volume, yang seringkali dianggap sebagai indikator kekuatan pasar yang tersembunyi. Dengan memperhatikan pergerakan volume dalam trading, trader dapat mengidentifikasi apakah ada kecenderungan bullish atau bearish pada pasar. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara rinci apa itu indikator Volume Oscillator, dan bagaimana cara menggunakannya untuk memaksimalkan keuntungan Anda dalam trading forex. Kita juga akan membahas bagaimana menginterpretasikan sinyal bullish dan bearish, serta cara menggunakan indikator ini dalam konfirmasi tren dan level support/resistance. Selain itu, kita juga bakal membahas indikator volume zone oscillator dan cara menggunakannya dalam trading Anda. Apa Itu Volume Dalam Pasar Forex? Volume dapat diibaratkan sebagai udara yang kita hirup setiap hari. Seperti halnya udara, tanpa volume, harga tidak akan bergerak atau bahkan terjadi tren. Dalam konteks trading, volume menjadi faktor yang sangat penting karena tanpavolume yang cukup, trader akan kesulitan dalam membuat keputusan trading yang tepat. Baik Anda seorang day trader, swing trader, atau breakout trader, Anda pasti membutuhkan aktivitas volume untuk dapat melihat pergerakan harga dengan lebih jelas. Karena itu, volume menjadi sangat krusial bagi kesuksesan trading Anda. Jika Anda tidak memperhatikan volume dengan baik, maka kemungkinan besar Anda akan berakhir dengan kerugian. Sebaliknya, ketika Anda mampu memahami volume dengan baik, maka Anda akan mampu menghindari kerugian yang tidak perlu. Dalam trading forex, indikator volume menjadi sangat penting untuk mengukur aktivitas volume di pasar. Dengan menggunakan indikator volume, kita dapat mengeliminasi beberapa kerugian yang tak terhindarkan dan bahkan memperoleh keuntungan yang lebih besar dalam jangka panjang. Setiap trader forex seharusnya memahami betapa pentingnya penggunaan indikator volume untuk memastikan kesuksesan trading di masa depan. Baca Juga Indikator Volume Pada Platform Metatrader Bagaimana cara mengukur volume di forex? Pasar forex menggunakan perhitungan pergerakan tick untuk mengukur volume. Meskipun pasar Forex tidak dapat mengukur secara langsung berapa banyak transaksi yang dilakukan, namun dengan menghitung berapa banyak harga bergerak naik atau turun dalam periode waktu tertentu, maka volume dapat dihitung. Oleh karena itu, indikator volume dapat menunjukkan efek dari aktivitas trading di pasar. Tipe Indikator Volume Ada beragam indikator volume yang tersedia. Di sini, kita akan menjelaskan jenis-jenis indikator volume yang paling umum digunakan Rate of Change ROC Volume Bars Accumulation/Distribution Bid-Ask volume indicator Mass Index Oscillator Chaikin Money On Balance Volume OBV Money Flow Index MFI Volume Zone Oscillator VZO Percentage Volume Oscillator PVO ROC dan VO adalah indikator yang murni berdasarkan volume. Misalnya, OBV yang membandingkan harga penutupan dan volume. Sementara MFI dan Chaikin Money Flow membandingkan harga penutupan, volume, dan kisaran harga. Setiap indikator menggunakan formula volume oscillator yang sedikit berbeda, dan oleh karena itu, tujuan Anda adalah menemukan indikator volume terbaik yang sesuai dengan gaya trading Anda. Apa Itu Volume Oscillator? Volume oscillator termasuk dalam jenis indikator oscillator. Dalam dunia trading, volume oscillator digunakan sebagai alat untuk mengukur intensitas aktivitas trading yang terjadi pada suatu pasangan mata uang atau aset lainnya. Oscillator ini membantu para trader dalam menentukan momentum pasar, baik itu trend naik atau trend turun. Hal yang membuat volume oscillator menjadi penting dalam trading adalah karena aktivitas trading yang tinggi dapat menunjukkan adanya perubahan harga yang signifikan. Trader dapat menggunakan informasi ini untuk mengambil keputusan dalam membuka posisi trading. Selain itu, volume oscillator juga sangat erat kaitannya dengan volatilitas pasar. Dalam kondisi pasar yang sangat volatile, volume oscillator akan menunjukkan pergerakan yang signifikan, yang dapat membantu trader dalam menentukan posisi entry dan exit. Secara umum, volume oscillator mengukur volume dengan menghitung selisih antara dua rata-rata bergerak moving averages, yaitu SMA Simple Moving Average periode pendek periode 14 dan SMA periode panjang periode 28 hari. Selisih antara kedua SMA kemudian diplotkan sebagai garis gelombang sinus dengan nilai persentase. Trader dapat menyesuaikan setting volume oscillator sesuai dengan kebutuhan. Perbedaan antara dua moving average kemudian digambar sebagai garis gelombang sinus yang diekspresikan sebagai persentase. Dalam penggunaannya, volume oscillator juga bisa digunakan untuk mengkonfirmasi trend harga. Jika volume oscillator menunjukkan peningkatan, sementara harga juga mengalami kenaikan, maka hal ini menandakan adanya konfirmasi atas trend naik. Sebaliknya, jika volume oscillator menurun, sementara harga juga turun, maka hal ini menunjukkan konfirmasi atas trend turun. Rumus volume oscillator Volume Oscillator = [SMA Periode Pendek dari Volume – SMA Periode Panjang dari Volume / SMA Periode Panjang dari Volume] * 100 Kenapa Volume Oscillator Penting? Hanya sedikit trader yang menguasai penggunaan analisis volume dalam meningkatkan keuntungan dan mengurangi kerugian mereka. Perlu diketahui bahwa platform trading umumnya menyediakan berbagai jenis indikator volume yang dapat digunakan oleh trader. Namun, terkadang trader tidak mengerti bagaimana cara menggunakan osilator volume, meskipun alat ini sangat membantu untuk memaksimalkan keuntungan. Indikator volume sangat penting karena mampu menunjukkan aktivitas pembelian atau penjualan yang tidak biasa. Pergerakan harga umumnya berubah dari periode volume rendah ke volume tinggi, dan sebaliknya. Dengan mengidentifikasi aktivitas pembelian atau penjualan yang signifikan ini, trader dapat bertransaksi bersama dengan pelaku pasar besar. Volume pembelian atau penjualan yang tinggi dapat memicu tren dan menjadi pemicu perubahan arah tren. Oleh karena itu, analisis volume dapat membantu trader dalam melihat tren ini sebelum terlihat pada chart harga. Cara Menggunakan Indikator Volume Oscillator Oscillator bergerak di atas dan di bawah garis tengah. Pergerakan di atas garis tengah memberikan pembacaan positif, dan pergerakan di bawah garis tengah memberikan pembacaan negatif. Sehingga dapat ditarik kesimpulan Pembacaan positif menunjukkan tren yang kuat bullish atau bearish. Pembacaan negatif menunjukkan tren yang lemah yang dapat menjadi stagnan atau berbalik arah. Volume berada di atas garis tengah ketika MA cepat berada di atas MA lambat. Dan volume berada di bawah garis tengah ketika MA lambat lebih tinggi dari MA cepat. Bagaimana mengkonfirmasi tren dengan indikator volume? Ketika tren bullish atau bearish disertai dengan peningkatan volume, itu merupakan tanda kekuatan dalam tren utama. Namun, jika tren naik atau turun disertai dengan penurunan aktivitas volume, itu merupakan tanda kelemahan dalam tren utama. Volume Oscillator juga dapat digunakan sebagai indikator konfirmasi. Kita dapat menggunakannya untuk mengkonfirmasi breakout dari support atau resistance. Misalnya, breakout resistance yang disertai dengan peningkatan volume menunjukkan pergerakan yang kuat. Ini adalah alat yang bagus untuk menemukan breakout palsu. Meskipun tidak ada sistem trading yang 100% andal, oscillator ini adalah alat yang bagus untuk menilai kekuatan breakout. Apa Itu Volume Zone Oscillator? Volume Zone Oscillator VZO adalah indikator teknis yang menganalisis aktivitas pembelian dan penjualan dalam hubungannya dengan zona harga tertentu. Ide utama di balik indikator VZO adalah bahwa volume mendahului harga. Indikator VZO relatif baru diperkenalkan pada tahun 2009 oleh Walid Khalil dan David Steckler, tetapi sekarang dapat ditemukan di sebagian besar platform perdagangan Forex yang populer. Indikator berbasis volume ini menggabungkan dua indikator volume Forex lainnya On-balance volume Money Flow Index Selain itu, indikator VZO menambahkan moving average eksponensial untuk meratakan bacaan volume. Kurva yang dihasilkan kemudian dipetakan pada jendela terpisah di bawah grafik harga Anda. Level ekstrim zona volume adalah -60% dan +60%. Ini adalah batas kisaran osilator. Namun, di antara zona volume ini, kita dapat membedakan zona volume yang lebih relevan yang dapat menghasilkan sinyal beli dan jual tergantung pada zona volume tersebut. Namun, Anda harus memahami bahwa volume tidak dapat digunakan sebagai alat entry dan exit yang tepat. Berikut adalah panduan tentang cara menggunakan Volume Zone oscillator dalam trading. Cara Menggunakan Volume Zone Oscillator Kami akan menjelaskan cara menginterpretasikan pembacaan zona volume. Gerakan di atas garis tengah akan memberikan pembacaan bullish. Sedangkan, gerakan di bawah garis tengah akan memberikan pembacaan bearish. Lihatlah grafik VZO di bawah ini Zona volume yang paling penting adalah +60, +40, 0, -40, dan -60. Selain itu, para trader juga menggunakan pembacaan zona volume +5 dan -5. Berikut adalah empat zona volume utama yang perlu diawasi Ketika VZO naik di atas dan mempertahankan level 5%, itu menandai fase awal dari uptrend. Sebaliknya, ketika VZO turun di bawah level -5%, itu menandai fase awal dari downtrend. Oscillasi antara zona volume 5% dan 40% menandai zona tren bullish. Sebaliknya, pembacaan antara zona volume -5% dan -40% menandai zona tren bearish. Sinyal overbought dihasilkan ketika pembacaan berada di atas zona volume 40%. Sebaliknya, sinyal oversold dihasilkan ketika pembacaan berada di bawah zona volume -40%. Pembacaan di atas zona volume 60% adalah pembacaan yang sangat overbought yang dapat menandakan pembalikan bearish. Sementara pembacaan di bawah zona volume -60% adalah pembacaan yang sangat oversold yang dapat menandakan pembalikan bullish. Baca Juga Arti Overbought Dan Oversold Dalam Trading Mari kita lihat taktik trading apa yang bisa kita gunakan dengan indikator berbasis volume. Namun, pertama-tama, mari kita ingat prinsip dasar Dow. Selama tren bullish, volume meningkat dengan kenaikan harga. Hal yang sama juga berlaku sebaliknya untuk tren bearish. Ini adalah psikologi volume uptrend dasar 101. Untuk tujuan ini, mari kita periksa lagi grafik GBP/USD. Kita berada dalam tren bearish yang jelas dan kuat. VZO berada di bawah garis tengah yang menunjukkan tekanan jual. Pembacaan zona volume antara -5% dan -40% juga menunjukkan zona downtrend yang berkelanjutan. Ketika VZO sedang melakukan retracement dari -40 dan gagal mencapai batas atas > +40, itu adalah indikasi bahwa penjual masih mengontrol. Dalam hal ini, jika VZO tidak mencapai batas atas dan memantul dari zona volume di bawah 40, sinyal beli dihasilkan ketika kita melewati garis tengah ke bawah. Grafik GBP/USD di atas menunjukkan bagaimana selama tren bearish, VZO cenderung tetap berada di zona volume yang lebih rendah fluktuatif antara 0 dan -40. Ini adalah metode yang baik untuk mengidentifikasi arah tren dan melakukan trading dengan tren. Sekarang, mari kita lihat apakah Anda sudah memahami indikator VZO. Dapatkah Anda melihat arah tren dari grafik VZO di bawah ini? Jika Anda mengatakan bahwa ini adalah tren bullish, Anda benar. Zona volume dapat dijelaskan dengan sendirinya self-explanatory. Kita berada di atas garis tengah dan bergerak antara zona volume +5 hingga +40. Sekarang mari kita lihat gambaran lengkapnya Akhir Kata Dengan berlatih secara rutin, Anda dapat menguasai teknik trading menggunakan Volume Zone Oscillator. Namun, ingatlah bahwa analisis volume harus selalu dipadukan dengan analisis harga agar dapat menghasilkan sinyal beli dan jual yang efektif. Indikator osilator volume memiliki kemampuan untuk menyoroti kekuatan dan kelemahan tersembunyi dalam sebuah tren yang mungkin tidak terlihat dengan mata telanjang. Perlu diingat bahwa indikator ini merupakan salah satu indikator teknis utama yang dapat mengungkapkan tekanan beli dan jual yang dihasilkan dari pertempuran terus-menerus antara pembeli dan penjual. Oleh karena itu, untuk dapat memanfaatkan indikator volume dengan baik, disarankan untuk mempelajarinya secara teliti. Pertempuran antara pembeli dan penjual dalam mencari keseimbangan harga inilah yang menyebabkan terjadinya pergerakan harga. Dengan mengetahui apa yang terjadi di balik layar, maka kita dapat memperoleh keuntungan dalam trading. Kami menyarankan untuk menguji terlebih dahulu pada akun demo sebelum masuk ke akun riil. Apabila Anda ingin melihat perubahan trend yang lebih akurat, dari sekian banyak jenis indikator osilator, Oscillator Chaikin bisa jadi pilihan. Simak panduan penggunaannya pada artikel berikut.

d0ir.
  • 08h47mica0.pages.dev/129
  • 08h47mica0.pages.dev/255
  • 08h47mica0.pages.dev/239
  • 08h47mica0.pages.dev/345
  • 08h47mica0.pages.dev/156
  • 08h47mica0.pages.dev/49
  • 08h47mica0.pages.dev/254
  • 08h47mica0.pages.dev/363
  • 08h47mica0.pages.dev/99
  • cara menggunakan indikator volume forex